Mungkin sebagian dari kita telah banyak yang tahu kalau masih saja ada pegawai pom bensin di Pertamina ada yang bandel alias korupsi, memang sih biasanya para pegawai menunjukkan di mulai dari angka 0 tapi angka akhir tidak disebutkan, namun gak usah khawatir, anda bisa melihat buktinya setiap kali anda selesai mengisi bensin.
Contoh kasus yang menimpa kami adalah kami mengisi bensin di pom bensin Pertamina jenis premium sebesar 60.000 Rupiah dengan 4500 harga perliternya, namun mendekati akhir pengisian BBM tiba-tiba petugas pom bensin mengklik alat pengisian yang mirip pistol mainan tersebut, alhasil angka menunjukkan 13.333.
iseng-iseng saya hitung 13.333 X 4500 maka hasilnya adalah 58.500 Rupiah, dan ternyata pegawai mengantongi bensin saya yang senilai 1500 Rupiah. Itu baru satu mobil lho dia bisa mendapatkan 1500 Rupiah, coba saja lihat berapa mobilkah yang datang ke SPBU atau pom bensin dalam sehari??!! Minimal Mobil yang datang ke SPBU adalah kira-kira minimalnya adalah 85 mobil, maka kalikan saja dengan 1500 Rupiah yang dia dapat, maka hasilnya adalah 127.500 Rupiah, kalau dalam sebulan tinggal dikalikan saja dengan 30 hari X 127.500 Rupiah, maka hasilnya adalah 3.825.000 Rupiah. Waahhh.....ternyata hasil curiannya lebih besar ketimbang gaji pokoknya. Itupun kalau dia mengambil 1500 Rupiah, kalau 2000 Rupiah per mobil? itung ajah sendiri!!
Nah untuk mengantisipasi pencurian yang dilakukan petugas SPBU pada saat mengisi BBM yang kita beli, maka ikutilah saran saya dibawah ini:
1. Jangan biarkan petugas memegang alat pengisian yang berbentuk tembakan, mintalah agar anda sendiri yang memegangnya.
2. Biarkan alat pengisi yang berbentuk tembakan tersebut berjalan sendiri, dan gak usah khawatir karena secara otomatis mesin akan berhenti dengan sendirinya tanpa perlu di klik.
Tindakan ini sangatlah penting dan telah menjadi rahasia umum kalau kebanyakan pegawai SPBU kita melakukan korupsi, sayangnya tidak ada pengawasan sendiri yang dilakukan oleh pihak Pertamina. Wah itu baru pegawainya yang ada dilapangan, apalagi yang ada dikantorannya.
Tetaplah waspada, karena hampir setiap SPBU Pertamina pegawainya melakukan praktik seperti itu, bahkan ada beberapa pegawai yang pernah saya dengar mengajarkan tekhnik mencuri ini kepada saudaranya atau anaknya yang akan juga bekerja dengan profesi yang sama.
Seharusnya sudah saatnya pegawai SPBU Pertamina malu dengan dirinya sendiri yang telah menafkahi anak-anaknya atau istrinya dengan uang yang tidak halal alias haram.
Contoh kasus yang menimpa kami adalah kami mengisi bensin di pom bensin Pertamina jenis premium sebesar 60.000 Rupiah dengan 4500 harga perliternya, namun mendekati akhir pengisian BBM tiba-tiba petugas pom bensin mengklik alat pengisian yang mirip pistol mainan tersebut, alhasil angka menunjukkan 13.333.
iseng-iseng saya hitung 13.333 X 4500 maka hasilnya adalah 58.500 Rupiah, dan ternyata pegawai mengantongi bensin saya yang senilai 1500 Rupiah. Itu baru satu mobil lho dia bisa mendapatkan 1500 Rupiah, coba saja lihat berapa mobilkah yang datang ke SPBU atau pom bensin dalam sehari??!! Minimal Mobil yang datang ke SPBU adalah kira-kira minimalnya adalah 85 mobil, maka kalikan saja dengan 1500 Rupiah yang dia dapat, maka hasilnya adalah 127.500 Rupiah, kalau dalam sebulan tinggal dikalikan saja dengan 30 hari X 127.500 Rupiah, maka hasilnya adalah 3.825.000 Rupiah. Waahhh.....ternyata hasil curiannya lebih besar ketimbang gaji pokoknya. Itupun kalau dia mengambil 1500 Rupiah, kalau 2000 Rupiah per mobil? itung ajah sendiri!!
Nah untuk mengantisipasi pencurian yang dilakukan petugas SPBU pada saat mengisi BBM yang kita beli, maka ikutilah saran saya dibawah ini:
1. Jangan biarkan petugas memegang alat pengisian yang berbentuk tembakan, mintalah agar anda sendiri yang memegangnya.
2. Biarkan alat pengisi yang berbentuk tembakan tersebut berjalan sendiri, dan gak usah khawatir karena secara otomatis mesin akan berhenti dengan sendirinya tanpa perlu di klik.
Tindakan ini sangatlah penting dan telah menjadi rahasia umum kalau kebanyakan pegawai SPBU kita melakukan korupsi, sayangnya tidak ada pengawasan sendiri yang dilakukan oleh pihak Pertamina. Wah itu baru pegawainya yang ada dilapangan, apalagi yang ada dikantorannya.
Tetaplah waspada, karena hampir setiap SPBU Pertamina pegawainya melakukan praktik seperti itu, bahkan ada beberapa pegawai yang pernah saya dengar mengajarkan tekhnik mencuri ini kepada saudaranya atau anaknya yang akan juga bekerja dengan profesi yang sama.
Seharusnya sudah saatnya pegawai SPBU Pertamina malu dengan dirinya sendiri yang telah menafkahi anak-anaknya atau istrinya dengan uang yang tidak halal alias haram.
No comments:
Post a Comment