MAU DIRAMAL? TULIS DISINI !!

MAU DIRAMAL? TULIS DISINI !!
mau diramal? tulis pertanyaan anda pada kotak komentar dibawah ini

KI NGAWUR MAKIN BANYAK UANG AJAH

KI NGAWUR MAKIN BANYAK UANG AJAH
siapa bilang gw kere? nih liat nih hasil ngeramal gw!!

Blogger Finder

Blogger Finder
Blogger terbaik kategori popular

MEDIA RAMAL NEO BATU MESIR

MEDIA RAMAL NEO BATU MESIR
batu mesir dengan kemasan menarik

Wednesday, March 18, 2009

PERAMAL GADUNGAN


Kalian yang pernah datang ke peramal pasti sudah pada tahu kalau ramalan itu ada yang benar-benar dapat terjadi atau ada yang belum terjadi atau bahkan tidak bisa terjadi sekalipun. Bahkan sejauh saya mendalami profesi meramal sekalipun, masih ada saja orang yang trauma datang kepada peramal lantaran ada beberapa ramalan buruk yang terjadi, jelas ramalan seperti inilah yang harus diwaspadai dan jangan sampai anda tersugesty olehnya.
Dari pemantauan saya yang saya lakukan dengan mendatangi beberapa peramal sebagai study banding, fakta yang saya peroleh dilapangan adalah bahwa masih banyak saja peramal yang memberikan ramalan buruk dan membuat kliennya tersugesty oleh hal-hal buruk yang ia berikan. Peramal yang tidak memakai kode etik dalam meramal selalu tidak peduli akan nasib dari si klien (orang yang diramal) bila ia nantinya jadi ke fikiran atau khawatir terhadap ramalan buruk yang ia peroleh. Peramal yang tidak memakai kode etik dalam meramal sama halnya seorang dokter yang sedang melakukan mal praktik, dimana klien dibuat bahan uji coba saja dalam menentukan benar-tidaknya ramalan yang ia berikan kepada si klien. Peramal yang tidak memakai kode etik akan selalu meyakinkan si klien kalau ramalannya adalah jitu atau akan benar-benar kejadian dengan gaya meramalnya yang seakan-akan ia memiliki indra ke enam, sementara peramal yang memakai kode etik akan selalu menganggap dan juga mengatakan kepada kliennya bahwa ramalan hanyalah untuk memotivasi dan mengantisipasi bukan untuk dipercaya sepenuhnya.
Banyak peramal dengan sikapnya yang angkuh dan merasa dirinya paling benar lantaran ia merasa dirinya memiliki indera ke enam, meyakinkan klien kalau ramalan buruk yang ia berikan akan menjadi kenyataan, faktanya ramalan adalah masih dapat dipatahkan dan dapat dicari jalan keluarnya juga dengan media ramal tersebut pula.
Menjadi seorang peramal yang handal adalah bukan ditentukan lagi oleh benar-tidaknya ramalan buruk yang ia berikan, melainkan ramalan yang baik yang dapat membawa klien kepada kebaikan, bukankah orang yang datang kepada peramal itu untuk mencari solusi dan jalan keluar?
Banyak sekali peramal yang hanya selalu memberikan ramalan-ramalan buruk, itulah yang membedakan mana yang peramal yang memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas dengan peramal yang hanya bermodalkan wawasan yang amat minim.Peramal yang memiliki pengetahuan atau wawasan yang minim tidak akan dapat memberikan solusi kepada kliennya, sehingga hanya menghasilkan ramalan-ramalan yang buruk saja, rasanya ingin sekali saya menggampar peramal model yang satu ini.
Itulah mengapa kami hadir sebagai suatu komunitas yang ingin merubah image peramal menjadi suatu motivator atau spiritual healer bagi setiap klien yang ingin menemukan solusi pada setiap masalah yang dihadapinya. Coba saja tengok beberapa peramal yang tidak memakai kode etik, mereka tidak mencarikan jawabannya atau solusinya untuk klien yang sedang dihadapi masalah, justru terkesan senang dan merasa bangga ketika kliennya mulai panik karena mempercayai ramalannya, bahkan masih saja ada peramal yang berusaha mencari kesempatan dalam kesempitan pada diri si klien.
Mungkin itulah mengapa nabi Muhammad SAW melarang umatnya mendatangi seorang ahli nujum atau peramal, karena mungkin memang kebanyakan peramal hanya memberikan sugesty-sugesty yang buruk saja dan tidak memberikan solusinya.
Bila kita mengulas kembali Law of Attraction atau hukum ketertarikan yang dikemukakan oleh Michael Losier dan di popularkan Rhonda Byrnie dalam buku the Secret-nya, disitu dikemukakan bahwa apa yang kamu fikirkan (ramalan buruk) akan menarik ramalan buruk yang difikirkan secara terus-menerus ke dalam dirinya sehingga akan menjadi kenyataan. Itulah mekanisme dari ramalan yang dapat menjadi kenyataan. Mungkin saja Nabi kita Nabi Muhammad telah mengetahui akan adanya hukum ketertarikan jauh sebelum dikemukakan oleh Losier pada tahun 1906, sehingga Nabi Muhammad melarang umatnya agar tidak menjumpai peramal dan memberikan ancaman akan tidak diterimanya Sholat selama 40 hari lamanya. Kenapa selama 40 hari? atau sebulan lebih 10 hari? karena mungkin 40 hari itulah orang yang datang kepada peramal akan selalu teringat apa yang dikatakan peramal (ramalan buruk), sehingga pada saat berdo'a selepas sholat yang klien lakukan hanyalah memikirkan atau membayangkan agar hal buruk yang dikatakan peramal agar tidak kejadian. Dan dalam buku the Secret dikatakan "Apa yang kamu coba hindari, akan selalu kamu dapati".
Fungsi visualisasi amatlah memegang peranan penting untuk menentukan keberhasilan ramalan, baik itu ramalan yang buruk maupun yang baik sekalipun, dan sayangnya banyak peramal yang hanya membuat klien membayangkan atau memvisualisasikan hal-hal yang buruk saja dan bila benar-benar terjadi menjadi kenyataan maka yang menjadi senang adalah peramalnya sendiri karena merasa hebat ramalannya benar-benar jitu, padahal bila si peramal mengerti apa itu sugesty dalam ilmu hypnotize, apa itu kekuatan fikiran, apa itu hukum ketertarikan, maka sudah seharusnya menjadikan ramalan membuat klien menjadi lebih baik dan bukan lebih buruk. Syarat menjadi peramal yang jitu dalam meramal hal-hal buruk yang dapat menjadi kenyataan amatlah mudah dan tidak perlu memiliki pengetahuan atau wawasan yang tinggi, hanya tinggal berlagak saja dengan kartu tarotnya didepan mata klien sambil mengeluarkan nada suara yang seakan-akan terkesan serius, namun sementara untuk menjadi peramal yang dapat memotivasi dan mencarikan solusi untuk si klien dibutuhkan kematangan pendidikan dan wawasan (terutama ilmu psykologi) yang luas, sehingga klien merasa nyaman atau bahagia setelah diramal.
Pesan kami adalah banyak orang yang mengaku-ngaku bisa meramal dengan kemampuan indra ke enamnya, namun adalah pengakuan tersebut belum tentu benar, dan ini sama halnya rang yang mengaku memiliki ijazah S2 padahal dia hanya mengenyam pendidikan hanya sampai SD saja barangkali.

No comments: