PERJALANAN SPIRITUAL KI NGAWUR NOLDY 1

Profesi ramal yang telah saya tekuni agaknya menarik saya untuk masuk lebih dalam lagi dalam menciptakan dan mengembangkan berbagai tekhnik ramal. Masih teringat dikala kakak saya yang bernama Alhatta Tauphit menyarankan saya untuk mempelajari ilmu Hypnotize. Dulunya saya berfikir kalau belajar Hypnotize amatlah sulit, jadi buku-buku hypnotize yang saya beli di toko buku Gramedia (buku karangan Suhu Yo)tidaklah begitu membantu saya dalam mempelajarinya, ujung-ujungnya saya diminta datang ke beliau untuk di attunement terlebih dahulu dengan harga sekitar 1 juta, saya lantas berfikir "uang dari mana sebesar itu" dan saya pun akhirnya selama 2 bulan setelah membaca buku itu menjadi terasa sia-sia karena ujung-ujungnya lagi saya harus mengeluarkan uang yang jauh lebih besar ketimbang harga bukunya. Itulah mungkin strategi pemasaran yang dilakukan si pembuat buku agar ujung-ujungnya datang kepada si pembuat buku Hypnotize untuk mendapatkan uang yang jauh lebih besar kalau si pembaca bukunya merasa penasaran.
Minat saya kembali besar lagi untuk mempelajari Hypnotize dikala saya dahulu berminat membalas dendam kepada kawan saya yang telah menghianati saya, dulunya saya berfikir bila saya bisa menguasai menghypnotize maka saya akan menghypnotize temannya kawan saya yang telah menghianati tersebut untuk mengepruk (memukul) kepalanya kawan saya yang telah menghianati saya. Saya terus mencari agar bagaimana caranya agar saya bisa menguasai ilmu Hypnotize.
Saya berfikir dari buku yang saya pelajari pada waktu itu tentang kesadaran diri dan hakikat manusia yang berbicara tentang "Allah menjaga kemurnian hati atau Qolbu setiap insan" itulah hati yang dapat menjerit dikala kita berniat jahat atau curang, itulah hati yang selalu bicara tentang kebenaran dan ada pada setiap insan manusia.
Dan pertanyaan saya kembali muncul, "kalau Hati atau Qolbu bisa berbicara tentang kebenaran, berarti dia juga bisa memberitahu saya tentang Hypnotize?" atau "bagaimana mempelajari Hypnotize yang baik?"
Dengan tekhnik meditasi yang ringan dan mudah yang saya pelajari bukunya dari karangan Anand Krishna, saya mulai memasuki meditasi dasar dan memasuki fikiran bawah sadar saya atau transendental agar dapat menemui hati atau Qolbu yang katanya selalu berbicara kebenaran itu. Pada saat meditasi saya menemui sosok lelaki tua yang dipenuhi jenggot yang panjang yang memakai sorban layaknya seperti seorang syekh, dia mengaku bernama Ki Ngawur dan dengan gayanya yang lucu dan sedikit songong seperti halnya karakter Sito Gendeng pada Novel Wiro Sableng, Ki Ngawur mengajarkan saya bagaimana caranya agar menguasai ilmu Hypnotize. Yang saya ketahui sebenarnya wujud Ki Ngawur atau lelaki tua yang mengunjungi saya pada saat meditasi, saya amatlah yakin kalau dia bukanlah sejenis Jin, melainkan dia adalah hati atau Qolbu kita sendiri dan wujudnya serta karakternyapun (yang membuat nyaman dan tidak membuat kita ketakutan) adalah ya karena kita sendiri yang menggambarkannya pada fikiran bawah sadar kita tanpa kita membayangkannya terlebih dahulu.
Ki Ngawur yang saya jumpai pada saat meditasi atau hati atau Qolbu yang mewaujud menjadi wujud lelaki tua yang bijak adalah perpustakaan ilmu Allah SWT yang telah ada pada diri setiap insan dan saya yakin bahwa disitulah kita bisa mendapatkan jawaban yang kita cari bila kita menginginkannya. Qolbu adalah juru kunci untuk memasuki pintu ilmu Allah SWT, sementara kesombongan adalah yang menutupi pintu masuknya ilmu dari Allah SWT.
Ki Ngawur ini amatlah bertolak belakang antara kemampuan dengan namanya sendiri yang ngawur atau asal. Namun dia sebenarnya adalah hati atau Qolbu saya sendiri yang dapat kita ajak bicara, kita ajak Sharing, kita ajak mengajar.